:: Obat Anti-Marah Saat Puasa ::

Obat Anti-Marah Saat PuasaCNI DC715 – Entah mengapa Anda merasa bahwa semua orang dalam perusahaan begitu menjengkelkan dan… aneh. Ah, namanya juga baru penyesuaian diri kan? Jadi butuh waktulah untuk itu.

Sempat berpikir untuk hengkang? Tapi Anda kan baru bekerja beberapa minggu, masak sudah mau keluar lagi. Sabar saja deh meski rasanya sudah menyentuh batas ubun-ubun. Lalu bagaimana agar puasa yang Anda jalani tidak mubazir karena harus berhadapan dengan mereka yang menjengkelkan?

Sebenarnya jika mau direnungkan, bukan masalah puasa atau tidaknya yang harus disorot, namun bagaimana keadaan hati kita sendiri saat menjalaninya. Saat wanita mendapat tamu bulanan pun, hormon dalam tubuhnya cenderung labil, menyebabkan dirinya jadi ikut labil dan mudah senewen. Demikian juga saat seseorang sakit atau sedang ada masalah, ia bisa naik darah kapan saja jika ada sesuatu yang tak berkenan di hati.

Oleh sebab itu, hal-hal berikut ini harus kita perhatikan benar-benar agar puasa tetap oke, hati tetap terjaga, di manapun, kapanpun, dan bersama siapapun.

1. Kenali kondisi diri
Saat memutuskan berpuasa, rajin-rajinlah mengingatkan diri bahwa Anda sedang berada dalam kondisi fisik yang lebih lemah daripada biasanya. Mulai dari perut yang bakal terasa panas dan lapar hingga kerongkongan kering yang menghauskan setetes air. Faktanya, tak perlu ada rekan yang menjengkelkan sekalipun, semua itu sudah cukup menyebabkan Anda jadi lebih sensitif. Namun, dengan mengingatkan diri pada kondisi fisik lemah dan batin yang rentan marah, Anda sudah selangkah lebih maju.

2. Persiapkan hati
Oke, Anda sudah tahu bahwa saat-saat ini tak kalah sensitifnya dengan momen PMS bulanan. Lalu, bagaimana? Apa yang harus Anda lakukan? Persiapkan hati. Yang namanya persiapan tentu butuh waktu. Hal ini sangat penting mengingat Anda takkan tahu apa yang bakal terjadi pada hari itu. Perintahkan hati Anda untuk waspada. Jika perlu, katakan berulangkali,”Oke, aku sedang lemah sekarang, namun aku mau tetap menjaga hati”. Hati yang siaga tentu tak mudah merasa terusik.

3. Berpikir jernih
Rekan mengganggu, benarkah ia sengaja atau sebenarnya ia hanya ingin mencari kepastian dari Anda? Adalah tindakan bodoh bila kita terlanjur marah pada seseorang yang ternyata tak bermaksud jahat sedikitpun. Lalu, bagaimana bila rekan ternyata memang cari perkara saja? Anda hanya punya 2 pilihan, meladeninya atau membiarkannya. Jika Anda meladeninya, maka hal itu bisa membuat Anda kesal sendiri, sebab masalah tersebut pastinya takkan pernah selesai (namanya juga menghadapi orang yang cari gara-gara).

Namun, jika Anda membiarkannya dan tak terlalu memusingkannya, maka hal itu tentu tak akan mengganggu. Itu semua tergantung reaksi Anda saja lho. Memang sih ada kalanya rekan yang menjengkelkan perlu ‘ditegur’ agar tidak semakin menjadi-jadi, namun itu hanya boleh dilakukan saat Anda bersedia melakukannya dengan motivasi kasih, bukan karena jengkel. (Sulitnyaaa….)

4. Nyanyikan nada Anda sendiri
Pikiran jernih dan hati yang siap, semua itu akan menghasilkan aksi yang juga bisa dipertanggung-jawabkan. Salah satunya adalah ketika menghadapi nada sumbang atau nada tinggi dari lingkungan sekitar. Yang namanya orang, bisa saja kan sewaktu-waktu dia bicara hal yang kurang sedap didengar. Biasanya saat hal itu terjadi kita cenderung bereaksi sama pahitnya. Untungnya karena hati sudah siap, maka Anda bisa memainkan sendiri nada bicara Anda. Rekan emosi dan berbicara kasar atau dengan nada tinggi? Anda (harus) tetap datar dan lembut, dan…lihat apa yang terjadi. Dia pun akan melunak dan merasa segan karena telah marah-marah. Yess, batal marah deh!

Bila langkah awal sudah tepat maka kemungkinan seseorang membuat keputusan benar akan semakin besar pula. Jadi, saat Anda bersedia melakukan 4 langkah di atas, maka Anda pasti siap menghadapi situasi apapun dalam kantor dan pergaulan dengan rekan kerja. Coba saja!

Leave a comment