CNI DC715 MEMILIKI putra-putri yang cerdas tentu menjadi dambaan setiap orangtua, sebab kecerdasan merupakan modal yang berharga bagi si anak untuk mengarungi kehidupan masa depannya. Beruntunglah kita karena kecerdasan ternyata bukan harga mati, melainkan dapat diupayakan. Dr. Bernard Devlin dari Fakultas Kedokteran Universitas Pittsburg, AS, memperkirakan faktor genetik hanya memiliki peranan sebesar 48% dalam membentuk IQ anak. Sisanya adalah faktor lingkungan, termasuk ketika si anak masih dalam kandungan.
Untuk menjelaskan peran genetika dalam pembentukan IQ anak, seorang pakar Iain di bidang genetika dan psikologi dari Universitas Minnesota, AS, bernama Matt McGue, mencontohkan, pada keluarga kerajaan yang memiliki gen elit, keturunannya belum tentu akan memiliki gen elit. “Keluarga bangsawan yang memiliki IQ tinggi umumnya hanya sampai generasi kedua atau ketiga. Generasi berikutnya belum diketahui secara pasti, karena mungkin saja hilang, meski dapat muncul kembali pada generasi kedelapan atau berikutnya”, ungkap McGue. ”Orang tua yang memiliki IQ tinggi pun bukan jaminan dapat menghasilkan anak ber-IQ tinggi pula. ” Ini menunjukkan genetika bukan satu-satunya faktor penentu tingkat kecerdasan anak. Continue reading →
-6.569530
106.811161