Tag Archive | oksitosin

:: Mengenal Oksitosin si ‘Hormon Cinta’ ::

Mengenal Oksitosin si 'Hormon Cinta'CNI DC715 Oksitosin, zat kimia yang diproduksi oleh otak diketahui sebagai hormon cinta yang berperan dalam memperkuat hubungan romantis. Namun, bukan hanya berpengaruh terhadap hubungan romantis, hormon ini juga memengaruhi keadaan fisik dan mental seseorang. Berikut adalah tujuh fakta tentang hormon cinta oksitosin.

1. Selalu tersedia
Oksitosin adalah hormon yang selalu tersedia dan siap digunakan kapan pun. Sebuah pelukan, ciuman, atau kontak fisik sederhana yang berkaitan dengan cinta mengakibatkan otak mengeluarkan oksitosin, yang membuat tingkat kepercayaan semakin meningkat-sebagai efek jangka panjangnya.

Continue reading

:: 6 Cara Meningkatkan Hormon Cinta Secara Alami ::

6 Cara Meningkatkan Hormon Cinta Secara AlamiHormon cinta atau oksitosin diyakini dapat menjaga kelanggengan hubungan Anda dengan pasangan. Nah, bagaimana caranya untuk menjaga kelestarian hormon itu di tubuh Anda? Ada banyak cara. Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kadar hormon tersebut:

1. Mandi Air Hangat
Para peneliti dari Swedia membuktikan bahwa guyuran air hangat di kulit bukan hanya membuat rileks tapi juga efektif meningkatkan level oksitosin.

Continue reading

:: Hormon Cinta Oksitosin Bisa Turunkan Berat Badan ::

Hormon Cinta Oksitosin Bisa Turunkan Berat BadanHormon oksitosin yang juga disebut hormon cinta punya manfaat lain selain membuat tubuh rileks dan menghilangkan stres. Sebuah studi terkini menemukan bahwa oksitosin ternyata tak hanya memberi efek menyenangkan, tetapi juga dapat membantu lelaki menurunkan berat badan. Ini dikarenakan hormon tersebut dapat membantu mengurangi asupan kalori pada laki-laki sehat.

Dalam sebuah penelitian kecil yang melibatkan 25 lelaki sehat, peserta secara acak ditugaskan untuk mengelola diri dosis tunggal baik semprot hidung dengan oksitosin atau plasebo setelah puasa. Satu jam kemudian, mereka diberi porsi ganda sarapan dari menu yang dipilihnya. Para peneliti kemudian mencatat berapa banyak kalori yang dimakan oleh setiap peserta.

Continue reading