:: Kebiasan Buruk dalam Pola Makan Ini Bisa Sebabkan Kegemukan ::

Kebiasan Buruk dalam Pola Makan Ini Bisa Sebabkan KegemukanCNI DC715 Banyak hal dilakukan wanita untuk mendapatkan bentuk badan yang ideal. Dari berdiet hingga operasi plastik.Tak jarang usaha sia-sia. Padahal penyebab utama kegemukan bisa jadi kebiasaan makan yang buruk yang sering dilakukan.

Kebiasaan buruk saat makan, kandungan kalori makanan, sampai melakukan aktifitas lain saat makan bisa jadi penyebabnya.

1. Jumlah kalori yang dikonsumsi
Orang Amerika mengalami kelebihan berat badan pada tahun 2000 akibat meningkatnya jumlah kalori yang mereka konsumsi. Jumlah kalori yang Anda konsumsi setiap hari perlu diperhatikan. Dalam satu hari seseorang membutuhkan kalori sebanyak 1800-2000 kalori, sesuai dengan jenis aktifitas yang dilakukan.

2. Makan menggunakan piring yang besar
Menurut Journal of Nutrition ukuran piring di Amerika lebih besar 25% dibandingkan negara lainnya sehingga membuat tingkat penderita obesitas lebih tinggi. Dengan ukuran yang besar maka porsi makan akan lebih banyak. Hal kecil ini ternyata memberikan kenaikan berat badan.

3. Tidak punya perencaan menu
Perencanaan apa saja yang akan dimakan setiap harinya ternyata sangatlah penting. Jika Anda memiliki perencanaan dalam makan, maka pola makan akan lebih terkontrol. Jumlah kalori juga terkontrol. Buatlah daftar makanan yang ingin Anda konsumsi dalam sehari.

4. Terganggu dengan hal lain
Makan sambil nonton TV atau telepon? American Journal of Clinica Nutrition pada tahun 2013 menyebutkan seseorang yang makan sambil melakukan aktifitas lain cenderung mengkonsumsi 50% lebih banyak kalori pada makan selanjutnya. Karena tidak fokus saat makan yang membuat orang tidak merasa kenyang.

5. Konsumsi Air minum
Mengonsumsi air minum setiap harinya sangatlah penting agar terhindar dari dehindrasi. Pola minum ternyata juga bisa berpengaruh pada berat badan. Hindarilah konsumsi soda diet, kopi dengan topping krim yang membuat asupan kalori meningkat. Minum 8 gelas air mineral sehari akan membuat tubuh terhindar dari dehidrasi.

6. Berbagi foto makanan di media online
Berbagi foto hasil masakan buatan sendiri di media online tentunya banyak dilakukan orang. Media sosial tentunya menjadi media wajib sebagai ajang “narsis”. Siapa sangka dengan melihat foto-foto makanan bisa membuat berat badan Anda naik.

Menurut penelitian seseorang yang gemar melihat-lihat foto makanan di media online lebih rentan untuk mengalami kenaikan berat badan.

7. Mengonsumsi makanan dan minuman diet
Jika Anda berharap dengan mengonsumsi makanan dan minuman diet mengurangi berat badan, kemungkinan Anda salah. Makanan yang biasa dijadikan sebagai pengganti gula ini ternyata menyimpan fakta.

Makanan dan minuman diet atau soda diet ini dapat menggangu mekanisme alami tubuh saat mengatur asupan kalori. Karenanya konsumsilah makanan yang lebih sehat lagi seperti buah dan protein tanpa lemak.

8. Konsumsi gula berlebih
Siapa yang tak suka dengan permen, panganan manis ini bisa membuat Anda ketagihan. Makanan manis juga sering dijadikan untuk menenangkan diri. Dengan mengonsumsi gula atau makanan manis lainnya sama dengan memberikan rasa manis setengah dari takaran.

Mengonsumsi pemanis yang bebas kalori hanya akan memberikan rasa berlebih untuk konsumsi makanan. Periksalah label makanan Anda sebelum mengosumsi makanan.

9. Persahabatan
Makan bersama dengan teman-teman tentunya seringkali Anda lakukan saat hari libur tiba. Penelitian menunjukkan obesitas bisa saja menular melalui kebiasaan dan jaringan sosial seseorang.

Hal ini terjadi karena kita mengikuti pola makan dan hidup mereka. Jadi terapkan pola makan dan hidup sehat. Bantulah teman Anda untuk mengukuti Anda bukan Anda yang mengikuti mereka.

10. Menjauhi makanan karbohidrat
Menghindari karbohidrat saat melakukan program diet ternyata bisa menjadi penyebab obesitas. Tubuh manusia membutuhkan karbohidrat sebagai pelengkap sumber tenaga. Tapi jika Anda melewatkan karbohidrat dalam menu makan Anda akan menyebabkan kenaikan berat badan yang berasal dari konsumsi makanan penggantinya.

Leave a comment