Susu Rendah Lemak tak Turunkan Berat Badan

Anak-anak yang mengganti produk susu yang biasa mereka minum dengan susu rendah lemak tampaknya tidak mengalami penurunan berat badan.

Para peneliti Australia menemukan baik berat badan maupun indeks massa tubuh (BMI) tidak berubah setelah enam bulan setelah anak-anak itu beralih ke produk susu rendah lemak atau yang lemaknya dikurangi.

Alih-alih mengalami pengurangan lingkar pinggang mereka, anak-anak yang memangkas asupan lemak justru akan mengompensasinya dengan makan lebih banyak kalori dari sumber lain, demikian penurut penelitian yang muncul di The American Journal of Clinical Nutrition.

Namun, mungkin ada manfaat lain untuk memotong lemak jenuh, kata Dr Frank Franklin, seorang profesor nutrisi dan pediatri di University of Alabama di Birmingham, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Sebagai contoh, hal itu mungkin membantu anak-anak mencegah penyakit jantung saat mereka tumbuh dewasa, kata Franklin seperti dilansir Reuters Health, Kamis (28/4).

Untuk penelitian ini, Gilly Hendrie dan Rebecca Golley dari Commonwealth Scientific and Industrial Research Organization membagi 145 anak-anak usia empat sampai 13 menjadi dua kelompok. Para peneliti meminta salah satu kelompok untuk menggantikan produk susu mereka dengan varietas rendah lemak selama enam bulan, sementara yang lain tidak mendapatkan saran diet.

Kedua kelompok mengonsumsi produk susu dalam jumlah yang sama produk susu, dan asupan total kalori tetap atau kurang lebih stabil selama penelitian, yang didukung sebagian oleh Dairy Australia.

Perawat mewawancarai anak-anak dan orangtua terkait kebiasaan minum pada awal penelitian, dan pada tiga dan enam bulan. Mereka juga mengambil darah dan mengukur BMI dan lingkar pinggang.

Kelompok rendah lemak konsumsi lemaknya secara keseluruhan berkurang. Pada akhir penelitian, mereka mendapat 13,3 persen total kalori dari lemak jenuh, dibandingkan dengan 16,6 persen pada kelompok pembanding.

Ini adalah perubahan yang signifikan, kata Franklin, tetapi masih di atas 10 persen yang direkomendasikan oleh Departemen Pertanian AS. Dia menambahkan bahwa anak-anak Amerika umumnya lebih dekat dibandingkan anak Australia untuk mendapatkan jumlah yang disarankan.

Ada juga sedikit penurunan tingkat kolesterol pada kelompok rendah lemak, tapi ukuran pinggang, BMI dan berat badan mereka tidak berbeda.

Menurut Greg Miller dari National Dairy Council (NDC), yang mewakili industri di AS, ini sejalan dengan penelitian lain pada anak-anak, dimana susu menunjukkan dampak positif atau netral terhadap komposisi tubuh.

“Banyak peneliti mengatakan bahwa jika kita hanya mengonsumsi produk rendah lemak atau mengurangi lemak, akan berdampak pada penurunan berat badan,” kata Miller.

Tapi seperti yang ditunjukkan studi ini, anak-anak menggantikan kalori yang hilang dengan mendapatkannya dari sumber makanan lain. “Jadi mengamati susu saja tidak yang membantu,” kata Miller.

Franklin mengatakan aman bagi anak-anak untuk beralih ke produk susu yang rendah lemak, mengandung kolesterol lebih sedikit tetapi memiliki nutrisi dalam jumlah yang sama, terutama kalsium dan vitamin D. “Satu-satunya yang tidak usah diberikan adalah lemak jenuh,” katanya.

(Sumber)

Leave a comment